Sabtu, 21 November 2015

Meraih Cita-Cita
1  Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
2  tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. 
3   Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. 

Apa itu Cita-Cita ???
Menurut KBBI, cita-cita adalah :
1.      Keinginan (kehendak) yang selalu ada di dalam pikiran.
2.      Tujuan yang sempurna (yang akan dicapai atau dilaksanakan).
Cita-cita adalah suatu impian dan harapan seseorang akan masa depannya,
bagi sebagian orang cita-cita itu adalah Tujuan  Hidup
dan  bagi sebagian yang lain cita-cita itu hanyalah Angan-Angan Belaka.
Untuk mencapai tujuan hidup atau cita-cita, diibaratkan sebuah kapal yang akan berlayar mengarungi luasnya samudera, tidak akan sampai pada tujuan jika kapal itu tidak memiliki 2 (dua) peralatan penting, yaitu :
1.      KOMPAS dan
2.      SAUH (JANGKAR)
KOMPAS :
Dibutuhkan sebagai PENENTU ARAH tujuan kemana kapal tersebut akan berlayar.
SAUH (JANGKAR) :
Dibutuhkan :
1.      Bilamana di tengah samudera terjadi badai yang menyebabkan gelombang tinggi dan dapat membahayakan kapal serta penumpangnya. Dengan cara melemparkan Sauh, untuk berhenti sejenak menunggu badai berlalu, tanpa kapal tersebut kehilangan arah.
2.      Bilamana kapal telah tiba pada tujuan akhir, agar kapal tersebut tidak terseret gelombang ke tengah samudera kembali dan menghilang di tengah laut.
Maka untuk meraih cita-cita, kita pun memerlukan Sebuah Kompas Kehidupan, yaitu IMAN PERCAYA kepada YESUS KRISTUS, yang telah menyiapkan masa depan yang membawa Damai Sejahtera, bukan kecelakaan.
“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” (Yer. 29:11)
Pun kita memerlukan sebuah Jangkar Kehidupan, yaitu PENGHARAPAN hanya kepada YESUS KRISTUS, bilamana badai kehidupan melanda hidup kita, sehingga kita tidak terbawa arus gelombang yang akan menyesatkan jalan hidup kita (masalah hidup, hasutan dan godaan iblis untuk melakukan hal-hal yang tidak baik, dll)
Kita perlu secara terus-menerus membangun Iman Percaya dan Pengharapan hanya di dalam Yesus Kristus, Sang Pemilik Masa Depan, hingga akhirnya kita sampai pada tujuan akhir atau cita-cita yang kita harapkan.
Cita-cita hidup bukan hanya sekedar kita mendapatkan apa yang kita kejar, seperti misalnya menjadi seorang Dokter, ahli ekonomi, arsitek, ahli hukum dan banyak cita-cita lain pada umumnya. Namun perlu juga kita menyadari, bahwa Tuhan sebenarnya telah menetapkan masa depan kita masing-masing. Sebagai contoh, dulu kita bercita-cita ingin menjadi dokter, dan dengan segala upaya kita berusaha untuk itu. Dan pada akhirnya kita berhasil dan dinobatkan sebagai seorang Dokter. Setelah menjadi seorang tenaga professional Dokter, ditengah perjalanan hidup selanjutnya, ternyata Tuhan telah menetapkan kita menjadi seorang Pelayan Tuhan, yang lebih banyak menangani konseling masalah-masalah keretakan rumah tangga, sehingga banyak keluarga yang terhindar dari kasus-kasus perceraian bahkan mereka hidup dengan sukacita dan damai sejahtera sebagai anggota keluarga di dalam Tuhan.
Lalu, apakah sia-sia selama ini kita sekolah dan menghabiskan banyak biaya untuk menjadi seorang dokter, yang pada akhirnya gelar dokter tersebut sepertinya hampir tidak terlihat?
Jawabannya adalah TIDAK! Karena karakter seorang dokter juga adalah Melayani. Ada banyak hal yang dipelajari dalam bidang ilmu kedokteran yang sudah pasti akan menjadi bekal di dalam pelayanan selanjutnya. Sebagai contoh mempelajari kejiwaan seseorang, etika komunikasi atau cara berhadapan dengan pasien dan menyimpulkan segala keluhannya, sehingga seorang dokter dapat menyimpulkan apa sebenarnya yang diderita si pasien dan menentukan cara penanggulangannya.
Itu hanya sedikit contoh, yang pada intinya adalah tidak ada kata sia-sia ketika kita mau belajar. Semakin banyak pengetahuan yang kita dapat, justru semakin banyak hal yang dapat kita lakukan di kehidupan masa depan kita, baik bagi diri kita sendiri maupun bagi orang lain.
Teruslah belajar, teruslah kejar cita-citamu, raih masa depanmu yang penuh harapan di dalam YESUS KRISTUS. Janjinya kekal bahwa apa pun yang kita perbuat pasti berhasil….
Tuhan Memberkati….
Referensi Ayat pendukung :
“Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.” —2 TIMOTIUS 4:7
”Latihlah dirimu dengan pengabdian yang saleh sebagai tujuanmu.”
-denny d’kiel-
(IHMPT kelas Eka 22/11/2015)