Meraih Cita-Cita
1 Berbahagialah
orang yang tidak berjalan menurut
nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
3 Ia
seperti pohon, yang
ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu
daunnya; apa saja yang
diperbuatnya berhasil.
Apa itu Cita-Cita ???
Menurut
KBBI, cita-cita adalah :
1.
Keinginan
(kehendak) yang selalu ada di dalam pikiran.
2.
Tujuan
yang sempurna (yang akan dicapai atau dilaksanakan).
Cita-cita
adalah suatu impian dan harapan seseorang akan masa depannya,
bagi
sebagian orang cita-cita itu adalah Tujuan
Hidup
dan
bagi sebagian yang lain cita-cita itu hanyalah Angan-Angan Belaka.
Untuk
mencapai tujuan hidup atau cita-cita, diibaratkan sebuah kapal yang akan
berlayar mengarungi luasnya samudera, tidak akan sampai pada tujuan jika kapal
itu tidak memiliki 2 (dua) peralatan penting, yaitu :
1. KOMPAS dan
2. SAUH (JANGKAR)
KOMPAS
:
Dibutuhkan
sebagai PENENTU ARAH tujuan kemana
kapal tersebut akan berlayar.
SAUH
(JANGKAR) :
Dibutuhkan
:
1. Bilamana di tengah samudera
terjadi badai yang menyebabkan gelombang tinggi dan dapat membahayakan kapal
serta penumpangnya. Dengan cara melemparkan Sauh, untuk berhenti sejenak
menunggu badai berlalu, tanpa kapal tersebut kehilangan arah.
2. Bilamana kapal telah tiba pada
tujuan akhir, agar kapal tersebut tidak terseret gelombang ke tengah samudera
kembali dan menghilang di tengah laut.
Maka
untuk meraih cita-cita, kita pun memerlukan Sebuah Kompas Kehidupan, yaitu IMAN
PERCAYA kepada YESUS KRISTUS,
yang telah menyiapkan masa depan yang membawa Damai Sejahtera, bukan
kecelakaan.
“Sebab Aku ini mengetahui
rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman
TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan,
untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” (Yer. 29:11)
Pun
kita memerlukan sebuah Jangkar Kehidupan,
yaitu PENGHARAPAN hanya kepada YESUS KRISTUS, bilamana badai
kehidupan melanda hidup kita, sehingga kita tidak terbawa arus
gelombang yang akan menyesatkan jalan hidup kita (masalah hidup, hasutan dan
godaan iblis untuk melakukan hal-hal yang tidak baik, dll)
Kita
perlu secara terus-menerus membangun Iman Percaya dan Pengharapan hanya di
dalam Yesus Kristus, Sang Pemilik Masa Depan, hingga akhirnya kita sampai pada
tujuan akhir atau cita-cita yang kita harapkan.
Cita-cita
hidup bukan hanya sekedar kita mendapatkan apa yang kita kejar, seperti
misalnya menjadi seorang Dokter, ahli ekonomi, arsitek, ahli hukum dan banyak
cita-cita lain pada umumnya. Namun perlu juga kita menyadari, bahwa Tuhan
sebenarnya telah menetapkan masa depan kita masing-masing. Sebagai contoh, dulu
kita bercita-cita ingin menjadi dokter, dan dengan segala upaya kita berusaha
untuk itu. Dan pada akhirnya kita berhasil dan dinobatkan sebagai seorang
Dokter. Setelah menjadi seorang tenaga professional Dokter, ditengah perjalanan
hidup selanjutnya, ternyata Tuhan telah menetapkan kita menjadi seorang Pelayan
Tuhan, yang lebih banyak menangani konseling masalah-masalah keretakan rumah
tangga, sehingga banyak keluarga yang terhindar dari kasus-kasus perceraian
bahkan mereka hidup dengan sukacita dan damai sejahtera sebagai anggota keluarga
di dalam Tuhan.
Lalu,
apakah sia-sia selama ini kita sekolah dan menghabiskan banyak biaya untuk menjadi
seorang dokter, yang pada akhirnya gelar dokter tersebut sepertinya hampir
tidak terlihat?
Jawabannya
adalah TIDAK! Karena karakter seorang dokter juga adalah Melayani. Ada banyak
hal yang dipelajari dalam bidang ilmu kedokteran yang sudah pasti akan menjadi
bekal di dalam pelayanan selanjutnya. Sebagai contoh mempelajari kejiwaan
seseorang, etika komunikasi atau cara berhadapan dengan pasien dan menyimpulkan
segala keluhannya, sehingga seorang dokter dapat menyimpulkan apa sebenarnya
yang diderita si pasien dan menentukan cara penanggulangannya.
Itu
hanya sedikit contoh, yang pada intinya adalah tidak ada kata sia-sia ketika
kita mau belajar. Semakin banyak pengetahuan yang kita dapat, justru semakin
banyak hal yang dapat kita lakukan di kehidupan masa depan kita, baik bagi diri
kita sendiri maupun bagi orang lain.
Teruslah
belajar, teruslah kejar cita-citamu, raih masa depanmu yang penuh harapan di
dalam YESUS KRISTUS. Janjinya kekal bahwa apa pun yang kita perbuat pasti
berhasil….
Tuhan
Memberkati….
Referensi
Ayat pendukung :
“Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik,
aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.” —2 TIMOTIUS 4:7
”Latihlah dirimu dengan pengabdian yang saleh sebagai
tujuanmu.”
-denny d’kiel-