Depok, 04 November 2014
DARI PERKARA
YANG KECIL MENJADI PERKARA YANG BESAR
......Curahan Hati demi menjadi
motivasi....
Selasa,
pkl.01.08 WIB
"Barangsiapa setia dalam
perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan
barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam
perkara-perkara besar.
(Lukas
16:10)
Sangat manusiawi sekali jika
banyak orang menginginkan hal-hal yang besar, seperti jabatan tinggi di
perusahaan/kantor, jabatan tinggi dalam pelayanan, rangking teratas di sekolah,
dan banyak hal-hal besar yang kita inginkan, termasuk menjadi orang yang Multi
Talenta (:seperti tulisan saya
sebelumnya).
Mengapa demikian? Karena
memiliki jabatan tinggi baik dalam pekerjaan maupun dalam pelayanan, maka hal
itu akan lebih terlihat bergengsi dan dapat membuat seseorang menjadi terkenal.
Namun harus kita sadari bahwa
Tuhan justru melihat dari perkara-perkara yang kecil. Masing-masing kita diukur
dari hal-hal yang paling terkecil terlebih dahulu. Apakah kita mampu
melakukannya, sehingga kita dirasa pantas menerima perkara yang lebih besar?
Saya hanyalah seorang pelayan
Persekutuan Teruna (remaja) di GPIB Pancaran Kasih-Depok. Hanya lulusan SMEA
(Sekolah Menengah Ekonomi Atas) atau sekarang disebut SMK. Awal saya melayani
Tuhan tahun 1990/1991 sebagai Pelayan Anak (Sekolah Minggu), yang belum
memiliki kemampuan apa-apa alias dari nol. Hanya didasari keinginan untuk
melayani Tuhan dan menyukai dunia anak, maka proses belajar di diri saya
dimulai. Apakah ini mudah dan berjalan dengan mulus? Tentu saja tidak....
sebagai pemuda ketika itu, saya pun memiliki banyak keinginan seperti halnya
kebanyakan anak-anak muda. Jatuh bangun pun saya alami (dalam hal ini
maksudnya, kadang saya jadi orang baik, namun sering juga saya menjadi
pemberontak, bahkan sempat menjadi anak jalanan dan mengecewakan kedua orang
tua saya). Namun itulah proses perjalanan hidup saya. Ketika sekarang saya
merenungi perjalanan hidup saya, saya baru menyadari bahwa Tuhan begitu baik
dan teramat baik. Dengan berbagai cara Ia mengembalikan hidup saya menuju apa
yang IA INGIN saya lakukan.
Dulu saya hanya memiliki
kemampuan bermain gitar. Itu pun sekedar genjrang-genjreng belaka, sekedar tau
beberapa chord gitar sudah cukup. Di dalam pelayanan, kemampuan itu saya pakai
untuk mengiringi pujian di acara kebaktian di sekolah, membentuk vocal group
baik di sekolah maupun di gereja, bahkan anak-anak sekolah minggu pun tak luput
saya ajak untuk memuji Tuhan. Itu saya lakukan karena memang saya suka sekali
bernyanyi dalam sebuah group. Seiring berjalannya waktu, tanpa saya sadar saya
menjadi salah satu pelatih vocal group di gereja, yang melatih group vocal dari
anak-anak sekolah minggu, remaja, hingga pemuda. Namun karena bidang pelayanan
saya lebih banyak membina rohani remaja, maka lewat remaja-remaja inilah saya
tuangkan kreatifitas saya yang awalnya pas-pas-an itu membentuk sebuah vocal
group. Dari group yang hanya diiringi sebuah gitar, saya kembangkan dengan
belajar bermain conga dan beberapa alat perkusi. Sekali lagi semuanya hanya
sekedar bisa saja. Hingga pada suatu waktu ada orang mengenalkan saya pada alat
musik angklung. Saya tertarik mempelajarinya dan berusaha mengembangkan vocal
group dengan iringan banyak alat musik. Sekarang saya melatih sebuah group
Ensemble yang di dalamnya terdiri dari beberapa alat musik, seperti pianika,
gitar, keyboard, conga, bongo, alat-alat perkusi lainnya, dan angklung.
Tidak pernah saya perkirakan....
sekarang saya mengajar khusus musik angklung di dua sekolah, TK dan SMP swasta.
Proses belajar pun terus saya lakukan, karena saya sadar bahwa saya tidak
memiliki pengetahuan secara khusus tentang musik. Semuanya saya pelajari
melalui tutorial yang ada di situs-situs internet, termasuk mempelajari not
balok. Saya pun telah menciptakan beberapa lagu untuk group ensemble yang saya
pimpin.
Banyak orang yang mengatakan
saya Multi Talenta, segala sesuatu saya bisa.... Mungkin ada juga yang
terkagum-kagum (haa..hhaaa...haaaa... bukannya narsis lho...).
Apa yang saya lakukan selama ini
sedikit pun tidak untuk mencari nama atau gengsi, tapi lebih didasari karena
saya suka dan sangat suka. Bahkan belakangan ini, saya merasa terbeban untuk terus
memotivasi banyak orang, bahwa jika kita melayani Tuhan dan sesama dengan tulus
hati, banyak sukacita yang kita dapatkan. Bukan hanya itu, tanpa kita sadar
Tuhan pun terus menambah kemampuan kita untuk melakukan banyak perkara-perkara
besar.
Jangan pernah berpikir SAYA
TIDAK BISA.... karena berdasarkan pengalaman hidup saya, masalah yang paling
mendasar bukan BISA atau TIDAK BISA, namun MAU atau TIDAK!!!
Tuhan yang telah mengukur kita,
dan Tuhan pula yang akan memampukan kita.... tinggal pertanyaan pada diri kita,
MAU atau TIDAK kita melakukannya....
Semoga Tuhan senantiasa
memberikan HIKMAT yang besar bagi kita untuk MAU terus melayani sesama hanya
untuk kemuliaan TUHAN!
“Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan,
kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan,
pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi”
(Pengkhotbah 9:10)
Tuhan memberkati pelayanan kita,
Amin!!!
-denny d’kiel-